Jumat, 11 Januari 2013

MENELADANI PERJUANGAN NABI DAN RASUL DI MADINAH


Muhammad saw. diangkat sebagai Nabi dan Rasul di kota Mekkah. Namun karena keselamatan Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin ditempat ini terganggu, dan Nabi Muhammad saw. tidak dapat melaksanakan dakwahnya dengan baik, maka beliau dan kaum muslimin Mekkah hijrah ketempat yang aman yang dapat mendukung dakwah, yitu Yatsrib (Madinah). Dalam waktu dua bulan, hampir semua kaum muslimin telah meninggalkan Mekkah. Hanya Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib yang tetap tinggal menemani Nabi Muhammad saw. di Mekkah. Mereka menemani beliau sampai datang perintah Allah SWT. untuk menyusul kaum muslimin yang telah lebih dulu hijrah. Setelah kaum muslimin berada di Madinah, atas perintah Allah SWT. Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar hijrah ke Madinah.
Berbagai halangan dan rintangan menghadang perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah,
seperti pengepungan rumah Nabi Muhammad saw. oleh kaum kafir Quraisy, pencarian terhadap Nabi saw. dan Abu Bakar di Gua Tsur, dan upaya pembunuhan terhadap Nabi saw. oleh Suraqah bin Naufal. Akan tetapi, halangan dan rintangan tersebut bisa beliau lewati atas pertolongan Allah SWT.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan di bawah terik panas matahari, maka pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-13 dari kenabian, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar tiba didaerah Quba yang letaknya tidak jauh dari Madinah. Beliau beristirahat selama 4 hari di rumah Kultsum bin Hamdan dari Suku Aus, sementara Abu Bakar tinggal di rumah Habib bin Asaf dari Suku Khazraj.
Selanjutnya datang rombongan yang enyusul untuk hijrah kr Madinah yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib. Mereka terdiri dari keluarga Nabi saw. dan Abu Bakar, seperti Fatimah, Ummi Kultsum, Saudah, Ummu Aiman, Ummu Ruman, Usamah, Aisyah, dan Asma bin Abu Bakar. Selain itu, ikut pula beberapa kaum muslimin lainnya.
Sesampainya di Quba, Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin membangun masjid untuk melaksanakan ibadah. Masjid ini didirikan di atas tanah wakaf dari Kultsum bin Hamdan. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh kaum muslimin. Setalah pembanguna masjid itu selesai, masjid tersebut di beri nama Masjid Taqwa, yang kita kenal sekarang dengan nama Masjid Quba. Masjid inilah yang trcatat dalam sejarah Islam sebagai masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin.
Pada Jumat tanggal 16 Rabiul Awal tahun ke 1 Hijriyah atau tanggal 2 Juli 622 Masehi, Nabi Muhammad saw. bersama rombongan tiba di Madinah. Mereka disambut dengan meriah dan penuh kegembiraan oleh masyarakat Madinah.
Mengingat kondisi masyarakat Madinah yang menyambut baik dakwah Nabi, maka Nabi Muhammad saw. mengarahkan dakwahnya dalam rangka menciptakan dan membina suatu masyarakat Islam, karena jumlah umat Islam saat itu sudah banyak. Nabi Muhammad saw. kemudian meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat sebagai berikut.
1.      Mendirikan Masjid Nabawi sebagai tempat ibadah. Selain itu, Masjid Nabawi berperan penting untuk mempersatukan kaum muslimin dari berbagai macam suku dan etnis. Pada waktu itu, Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan Islam.
2.      Mempersaudarakan antara golongan Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah dari Mekkah ke Madinah) dengan golongan Anshar (penduduk Madinah yang menyambut baik kedatangan Nabi Muhammad saw. dan kaum Muhajirin). Persaudaraan ini tidak berdasarkan pada ikatan darah, atas dasar agama.
3.      Mendeklarasikan Piagam Madinah yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas keamanan msayarakat Madinah antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi dan sisa-sisa suku Arab yang belum mau menerima Islam dan tetap memuja berhala.
Demikianlah perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat di Madinah. Sebagai umatnya, kita wajib meneladaninya dengan cara sebagai berikut.
1.      Jika suatu saat, keselamatan jiwa kita terganggu dan tidak aman atau kita tidak dapat melakukan ibadah dengan khusyuk, maka alangkah lebih baik kita pindah ke tempat yang aman dan kondusif untuk beribadah.
2.   Dimanapun kita berkewajiban untuk berdakwah mengajak orang lain untuk beribadah, mendirikan masjid dan memakmurkannya jika ditempat tersebut belum ada.
3.      Dimanapun kita harus dapat hidup bermasyarakat yang baik.
4.   Tidak membeda-bedakan ras, suku, atau golongan. Semua dihadapan Allah adalah sama derajatnya, yang membedakan adalah tingkat ketakwaannya.
5.      Jadilah pemimpin yang adil yang dapat mengayomi dan melindungi segala lapisan masyarakat.
6.      Utamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
7.      Saling tolong menolong dan menghormati sesama manusia.
8.      Sabar dan tabah serta senantiasa meminta pertolongan Allah SWT. dari segala halangan dan rintangan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar