Nabi Muhammad saw. adalah manusia piliahan
Allah SWT. Sejak lahir telah nampak pada diri beliau keistimewaan dan
keajaiban, diantaranya adalah beliau lahir dalam kondisi telah berkhitan dan
tali pusarnya telah terputus, sehingga kelahiran Nabi Muhammad saw. sangat
menggemparkan dunia.
Dibalik keajaiban itu terdapat banyak
ujian dan cobaan yang harus beliau jalani, diantaranya menjadi yatim piatu,
sehingga beliau benar-benar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kemudian beliau
diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Setelah kakek beliau meninggal dunia,
beliau tinggal dengan paman beliau, Abu Thalib yang miskin. Dalam usia yang
masih tergolong anak-anak, beliau harus sudah bekerja keras untuk bertahan
hidup, beliau menggembala kambing milik pamannya dan kambing milik penduduk
Mekkah.
Dibalik penggembalaannya, Allah SWT. benar-benar
ingin menguji seseorang yang kelak akan diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Saat menggembala,
beliau merenung dan berpikir, yang menyebabkan beliau jauh dari pemikiran
duniawi dan terhindar dari noda yang merusak namanya. Sejak muda, beliau sudah
terkenal sebagai orang yang terpercaya. Ketika Nabi Muhammad saw. berusia 12
tahun,
Abu Thalib mengajak beliau untuk berdagang ke Negri Syam (Syiria). Sekalipun
hanya ikut membantu pamannya, Nabi Muhammad saw. sangat bersemangat dan tekun. Ia
belajar bagaimana cara berdagang dan melayani para pembeli dengan baik. Sikapnya
yang sopan dan ramah membuat masyarakat disekitar Negeri Syam tertarik.
Ketika Nabi Muhammad saw. menginjak
dewasa, yaitu 25 tahu, beliau kembali berdagang ke Negeri Syam. Namun dalam
perjalanannya kali ini, beliau tidak lagi ditemani oleh pamannya. Kali ini,
beliau dipercaya untuk menjual barang dagangan milik Khadijah, seorang janda
kaya raya yang amat disegani oleh masyarakat Arab ketika itu. Alasan Khadijah
menyerahkan barang dagangan kepada beliau yaitu karena Khadijah telah mendengar
kebaikan, kejujuran, dan keuletan Nabi.
Dalam berdagang.dalam perjalanan ke Negeri
Syam, Nabi Muhammad ditemani oleh
seorang pembantu yang bernama Maisarah. Maisarah adalah seorang laki-laki
kepercayaan Khadijah yang sangat berpengalaman dalam berdagang. Atas bantuan
Maisarah, Nabi Muhammad saw. tidak mengalami kesusahan untuk berjualan di
Negeri Syam.
Dalam perdagangan bersama Maisarah, Nabi
saw. mendapatkan keuntungan yang besar. Hal ini ia dapatkan karena selama
berdagang ia sangat tekun, jujur, ramah, dan murah senyum kepada para pembeli
yang datang.
Nabi Muhammad saw. tidak pernah membohongi
pembeli. Jika ada barang yang cacat, maka beliau menunjukkan kecacatannya. Jika
barang tersebut berharga murah, maka beliau tidak akan menjual dengan harga
yang mahal. Jika barang itu banyak, maka beliau tidak pernah menimbun barang
tersebut agar mendapat keuntungan yang lebih besar. Beliau memberitahukan harga
jual yang telah ditentukan oleh majikannya. Beliau akan mengatakannya dengan
jujur, sehingga pembeli tertarik untuk membeli barang dagangannya.
Karena kejujurannya dan kepandaian beliau
dalam berbisnis, beliau mendapatkan laba yang sangat besar dan Khadijah
tertarik ingin melamarnya. Kemudian Nabi Muhammad saw. yang berusia 25 tahun
menikah dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Dari perkawinan ini, beliau
dikaruniai 6 orang anak.
Demikianlah kisah Nabi Muhammad saw. dalam
membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan. Sebagai umatnya,
kita harus meneladani beliau. Dikala muad, beliau sudah mencari nafkah untuk
hidupnya sendiri, beliau menggembala kambing dan berdagang untuk memenuhi
kebutuhannya. Keuletan, kejujuran, dan keramah-tamahan beliau sudah seharusnya
kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
thank youu sudah dipostkan...!!! sangat membantu tugas sayaa.. \(^-^)/
BalasHapusbiar blog bisa dibaca semua org gimana cranya? ohya mampir ke blog ini miladitakhotimah.blogspot.com :) makasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussiip
BalasHapus