Muhammad saw. diangkat sebagai Nabi dan
Rasul di kota Mekkah. Namun karena keselamatan Nabi Muhammad saw. dan kaum
muslimin ditempat ini terganggu, dan Nabi Muhammad saw. tidak dapat
melaksanakan dakwahnya dengan baik, maka beliau dan kaum muslimin Mekkah hijrah
ketempat yang aman yang dapat mendukung dakwah, yitu Yatsrib (Madinah). Dalam waktu
dua bulan, hampir semua kaum muslimin telah meninggalkan Mekkah. Hanya Abu
Bakar dan Ali bin Abi Thalib yang tetap tinggal menemani Nabi Muhammad saw. di
Mekkah. Mereka menemani beliau sampai datang perintah Allah SWT. untuk menyusul
kaum muslimin yang telah lebih dulu hijrah. Setelah kaum muslimin berada di
Madinah, atas perintah Allah SWT. Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar hijrah ke
Madinah.
Berbagai halangan dan rintangan menghadang
perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah,
seperti pengepungan rumah Nabi Muhammad saw. oleh kaum kafir Quraisy, pencarian terhadap Nabi saw. dan Abu Bakar di Gua Tsur, dan upaya pembunuhan terhadap Nabi saw. oleh Suraqah bin Naufal. Akan tetapi, halangan dan rintangan tersebut bisa beliau lewati atas pertolongan Allah SWT.
Setelah menempuh perjalanan yang
melelahkan di bawah terik panas matahari, maka pada tanggal 12 Rabiul Awal
tahun ke-13 dari kenabian, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar tiba didaerah Quba
yang letaknya tidak jauh dari Madinah. Beliau beristirahat selama 4 hari di
rumah Kultsum bin Hamdan dari Suku Aus, sementara Abu Bakar tinggal di rumah
Habib bin Asaf dari Suku Khazraj.
seperti pengepungan rumah Nabi Muhammad saw. oleh kaum kafir Quraisy, pencarian terhadap Nabi saw. dan Abu Bakar di Gua Tsur, dan upaya pembunuhan terhadap Nabi saw. oleh Suraqah bin Naufal. Akan tetapi, halangan dan rintangan tersebut bisa beliau lewati atas pertolongan Allah SWT.
Selanjutnya datang rombongan yang enyusul
untuk hijrah kr Madinah yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib. Mereka terdiri
dari keluarga Nabi saw. dan Abu Bakar, seperti Fatimah, Ummi Kultsum, Saudah,
Ummu Aiman, Ummu Ruman, Usamah, Aisyah, dan Asma bin Abu Bakar. Selain itu,
ikut pula beberapa kaum muslimin lainnya.
Sesampainya di Quba, Nabi Muhammad saw.
dan kaum muslimin membangun masjid untuk melaksanakan ibadah. Masjid ini
didirikan di atas tanah wakaf dari Kultsum bin Hamdan. Inilah masjid pertama
yang dibangun oleh kaum muslimin. Setalah pembanguna masjid itu selesai, masjid
tersebut di beri nama Masjid Taqwa, yang kita kenal sekarang dengan nama Masjid
Quba. Masjid inilah yang trcatat dalam sejarah Islam sebagai masjid pertama
yang dibangun Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin.
Pada Jumat tanggal 16 Rabiul Awal tahun ke
1 Hijriyah atau tanggal 2 Juli 622 Masehi, Nabi Muhammad saw. bersama rombongan
tiba di Madinah. Mereka disambut dengan meriah dan penuh kegembiraan oleh
masyarakat Madinah.
Mengingat kondisi masyarakat Madinah yang
menyambut baik dakwah Nabi, maka Nabi Muhammad saw. mengarahkan dakwahnya dalam
rangka menciptakan dan membina suatu masyarakat Islam, karena jumlah umat Islam
saat itu sudah banyak. Nabi Muhammad saw. kemudian meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat sebagai berikut.
1. Mendirikan Masjid Nabawi
sebagai tempat ibadah. Selain itu, Masjid Nabawi berperan penting untuk
mempersatukan kaum muslimin dari berbagai macam suku dan etnis. Pada waktu itu,
Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan Islam.
2. Mempersaudarakan antara
golongan Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah dari Mekkah ke Madinah) dengan
golongan Anshar (penduduk Madinah yang menyambut baik kedatangan Nabi Muhammad
saw. dan kaum Muhajirin). Persaudaraan ini tidak berdasarkan pada ikatan darah,
atas dasar agama.
3. Mendeklarasikan Piagam
Madinah yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas keamanan msayarakat Madinah
antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi dan sisa-sisa suku Arab yang belum mau
menerima Islam dan tetap memuja berhala.
Demikianlah perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad
saw. dan para sahabat di Madinah. Sebagai umatnya, kita wajib meneladaninya
dengan cara sebagai berikut.
1. Jika suatu saat,
keselamatan jiwa kita terganggu dan tidak aman atau kita tidak dapat melakukan
ibadah dengan khusyuk, maka alangkah lebih baik kita pindah ke tempat yang aman
dan kondusif untuk beribadah.
2. Dimanapun kita
berkewajiban untuk berdakwah mengajak orang lain untuk beribadah, mendirikan masjid
dan memakmurkannya jika ditempat tersebut belum ada.
3. Dimanapun kita harus
dapat hidup bermasyarakat yang baik.
4. Tidak membeda-bedakan
ras, suku, atau golongan. Semua dihadapan Allah adalah sama derajatnya, yang
membedakan adalah tingkat ketakwaannya.
5. Jadilah pemimpin yang
adil yang dapat mengayomi dan melindungi segala lapisan masyarakat.
6. Utamakan persatuan dan
kesatuan bangsa.
7. Saling tolong menolong
dan menghormati sesama manusia.
8. Sabar dan tabah serta
senantiasa meminta pertolongan Allah SWT. dari segala halangan dan rintangan
kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar